KEREDAKSIAN JURNALISTIK

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL

Kata Pengantar.................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.Latar Belakang...................................................................................... 1

B.Rumusan Masalah................................................................................. 1

C.Tujuan.................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2

A. Pengertian Keredaksian....................................................................... 2

B. Pola Organisasi/Manajemen Redaksi dan pengelolaannya................. 3

C. Tugas dan Tanggung  Jawab Redaksi ................................................. 6

D. Penyuntingan Bentuk, Isi dan Bahasa Redaksi.................................... 8

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 10

A. Kesimpulan.......................................................................................... 10

B. Saran dan Kritik .................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..11


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Menurut UU pers no 40 tahun 1999, Pers merupakan lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan meyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik dan segala jenis saluran yang tersedia. Dalam sejarah tercatat pers berfungsi sebagai sahabat dan teman seperjuangan dalam merebut kemerdekaan republik Indonesia pada tahun 1945.

Dalam dunia pers dikenal suatu istilah keredaksian. Dimana dengan keredaksian yang terimplementasi baik semua akan berjalan maksimal. Jajaran keredaksian dituntut bekerja teliti, akurat, disiplin dan tepat waktu pada deadline yang merupakan komintmen kontinyuitas kemunculan media tersebut.

 

B.    Rumusan Masalah

1.   Apa pengertian dari keredaksian?

2.   Bagaimana model organisasi pers dan pengelolaannya?

3.   Apa tugas dan tanggung jawab redaksi?

4.   Bagaimana cara penyuntingan bentuk, isi dan bahasa redaksi?

 

C.    Tujuan

1.   Untuk mengetahui apa pengertian  keredaksian

2.   Untuk mengetahui bagaimana model organisasi pers dan pengelolaannya

3.   Untuk mengetahui apa saja tugas dan tanggung jawab

4.   Untuk mengetahui bagaimana cara penyuntingan bentuk, isi dan bahasa redaksi


BAB II

PEMBAHASAN

A.              Pengertian Keredaksian

Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata redaksi memiliki arti badan pada persuratkabaran yang memiliki dan menyusun tulisan yang akan dimasukkan ke dalam surat kabar. Kata redaksi berasal dari bahasa Belanda, yaitu redactie yang memiliki pengertian gaya atau cara tulis karangan dan berita, dewan yang memiliki dan menetapkan dimuat atau tidaknya suatu berita atau tulisan dala suatu media massa.[1]

            Redaksi adalah suatu bagian terpenting dalam organisasi media komunikasi massa yang tugas pokoknya mengelola isi atau acara media massa baik cetak ataupun elektronik. Secara umum redaksi mempunyai tugas dan  wewenang untuk pengelolaan, penampilan, dan penyusun kompetensi naskah dengan misi media tersebut.[2]

Redaksi memiliki tanggung jawab dalam urusan suatu berita pantas dipublikasikan atau tidak. Redaksi merupakan sisi ideal sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan, visi, misi, atau idealism media. Redaksi ialah bagian atau sekumpulan orang dalam sebuah organisasi perusahaan media massa cetak, elektronik, online yang bertugas untuk menolak atau mengizinkan pemuatan sebuah tulisan atau berita melalui berbagai pertimbangan, di antaranya ialah bentuk tulisan berupa berita atau bukan, bahasa, akurasi, dan kebenaran tulisan.[3]

            Dari definisi di atas, secara ringkas dapat disimpulkan bahwa redaksi ialah sekumpulan orang atau tim kerja team work dalam sebuah organisasi media massa yang bekerja sama dan bersinergi untuk mencapai tujuan bersama yang tugas


utamanya ialah mempertimbangkan atau memilih berita mana yang layak dimuat dan tidak layak muat baik dari segi bahasa, akurasi maupun kebenaran tulisan. Kesemuanya itu akan dipertimbangkan oleh redaktur pada sebuah media.

            Keredaksian adalah sekelompok jajaran yang bekerja sama dengan proses rapat redaksi untuk memutuskan peristiwa dan berita apa yang layak diterbitkan atau diangkat, dan mana berita atau peristiwa yang tidak layak atau ditangguhkan untuk diterbitkan atau tidak. Keredaksian merupakan bagian dari redaksi yang mengurus pencarian dan pelaporan berita.[4]

B.      Pola Organisasi / Manajemen Redaksi dan pengelolaannya

Pola kerja merupakan bagaimana cara melaksanakan tugas untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang harus dihadapi untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya, pola kerja tim redaksi harian umum Pekabaru Pos dalam menghasilkan berita berkualitas, dimana redaksi yang ditugaskan harus mampu memahami dan harus mempunyai pengetahuan bagaimana menciptakan sebuah berita dan tulisan yang mampu untuk menarik minat pembaca sebanyak-banyaknya.

Manajemen merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efesien berarti tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisasi dan sesuai dengan jadwal.

Hubungan manajemen dengan redaksi adalah manajemen redaksi yaitu mengurus, mengendalikan, memimpin atau membimbing suatu perusahaan agar lebih terarah sesuai dengan standart POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) setelah perusahaan sudah memikirkan standart itu, barulah


membentuk suatu badan atau organisasi pada perusahaan surat kabar yang membuat atau menulis berita dengan mempertimbangkan berita apa yang dimuat pada surat kabar tersebut.

Dalam teori manajemen pers, bidang redaksional merupakan jantung sebuah media massa. Adapun definisi manajemen redaksional adalah proses pengelolaan materi pemberitaan melalui tahap-tahap perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang mencakup proses peliputan, penulisan, sampai pada penyuntingan editing.[5]

Secara struktural pola organisasi redaksi pers terdiri dari Pemimpin redaksi, redaktur pelaksana redaktur, koordinator liputan, dan reporter.

Dalam pengelolaannya manajemen pers memiliki beberapa fungsi. Menurut Henry Fayol dalam buku Manajemen Penerbitan Pers, fungsi manajemen


dalam keredaksian ada empat, yaitu Planning Perencanaan, Organizing Organisasi, Actuating Pengarahan , dan Controlling Pengawasan.[6]

Sehingga dalam memproduksi materi pemberitaan yang berkualitas, maka manajemen redaksi adalah kekuatan dan daya tarik  sebuah media cetak dimata pembaca adalah terletak pada berita dan informasi yang disajikan. Sebelum disajikan, terlebih dahulu melalui proses yang terdiri dari tahapan yang telah dipersiapkan, dan menjadi tanggungjawab bidang redaksional beserta unsur-unsur yang terkait di dalamnya dalam mengelola penerbitan tersebut

Adapun tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a.    Perencanaan (Planning)

       Tahap perencanaan dalam manajemen redaksional untuk surat kabar harian adalah rencana sebuah manajemen redaksi dimulai dari perencanaan yang dibuat dalam rapat dewan redaksi.

       Menurut Nickels dan McHugh, kegiatan yang terkait dengan funsi perencanaan adalah menetapkan tujuan dan target, merumuskan strategi untuk mencapai suatu tujuan, menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan dan menetapkan standar/ indicator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target.

b.   Pengorganisasian (Orginizing)

       Tahap pengorganisasian dalam manajemen redaksional adalah yang dimanajemen pimpinan redaksi yaitu bertugas merencanakan kegiatan dan strategi keredaksian secara umum dan mengarahkan jalannya proses redaksi, lalu dibantu oleh redaktur. Fungsi staffing adalah menempatkan orang-orang yang terlibat langsung ke dalam unit kerja bidang redaksional, yang merupakan fungsi vital karena menyangkut ‘sang pelaksana’.

c.    Penggerakan (Actuating)

       Tahap penggerakan dalam manajemen redaksional adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi yang


didasari oleh prinsip dasar sistem pekerjaan kewartawanan, yaitu dari news gathering, news editing, dan news evaluating.

d.   Pengawasan (Controlling)

       Tahap pengawasan dalam manajemen redaksional adalah untuk mengawasi jalannya roda sebuah media massa, seorang manajer atau pimpinan haruslah mengerti terlebih dahulu semua permasalahan yang dihadapi oleh semua pimpinan bagian dalam rapat redaksi rapat perencanaan liputan, biasanya dijadikan arena perang gagasan serta evaluasi untuk rencana materi liputan.[7]

C.    Tugas dan Tanggung Jawab Redaksi

Dalam sebuah tim keredaksian semua memiliki tugas dan tanggung jawab, yaitu sebagai berikut:

1.     Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi adalah orang pertama yang bertanggung jawab terhadap semuan penerbitan berita. Dalam Undang-Undang Pokok Pers, Pemimpin redaksi bertanggung jawab jika ada suatu tuntutan yang disebabkan oleh isi dari penerbitan. Tetapi dalam prakteknya, pemimpin redaksi bisa mendelegasikan kepda pihak lain yang ditunjuknya.[8]

Tugas utama pemimpin redaksi adalah mengendalikan kegiatan keredaksian di perusahaannya yang meliputi penyajian berita, penentuan liputan, pencarian fokus pemberitaan, penentuan topik, pemilihan berita utama headline, berita pembuka halaman opening news, menugaskan atau membuat sendiri tajuk dan sebagainya. Pendeknya, baik dan buruk isi pemberitaan pada penerbitannya, tergantung dari ketajaman pemimpin redaksi dalam mencari dan memilih materi pemberitaannya. Itu sebabnya pemimpin redaksi harus memiliki wawasan yang luas terhadap perkembangan situasi.[9]


2.     Sekretaris Redaksi

Sekretaris redaksi adalah pembantu pemimpin redaksi dalam hal administrasi keredaksiaonalan. Misalnya menerima surat-surat dari luar yang menyangkut keredaksionalan. Adapun tugas dari sekretaris redaksi diantaranya:

a.      Menata dan mengatur undangan dari instansi, perusahaan, atau lembaga yang berkaitan dengan pemberitaan.

b.     Menghubungi sumber berita atau instansi untuk pendaftaran, konfirmasi, atau pembatalan undangan, wawancara, dan kunjungan kerja.

c.      Menyimpan salinan kartu pers dan foto untuk mensupport kebutuhan kerja para wartawan dalam  meliput satu acara yang mengharuskan membuat tanda pengenal.

d.     Menyediakan peralatan kerja redaksi.

e.      Menata keperluan keuangan redaksi: uang perjalanan, uang saku, uang rapat.

f.      Mengatur jadwal rapat redaksi.[10]

3.     Redaktur Pelaksana

Redaktur pelaksana adalah jabatan yang dibentuk untuk membantu pemimpin redaksi dalam melaksanakan tugas-tugas ke redaksionalnya. Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari redaktur pelaksana mengatur pelaksanaan tugas sesuai dengan yang digariskan oleh pemimpin redaksi.

4.     Redaktur

Yang dimaksud dengan redaktur adalah petugas yang bertanggung jawab terhadap isi halaman surat kabar. Tugas redaktur adalah menerima bahan berita, baik dari kantor berita, wartawan, responden atau bahkan press release dari lembaga, organisasi, instansi atau perusahaan swasta.


 

5.     Koordinator Liputan

Koordinator liputan (KL) sering disebut dengan koordinator reportase (KR) yang berfungsi sebagai mengoordinasi wartawan dan mengatur tugas-tugas liputan para wartawanKL merupakan komando peliputan yang membawahi para reporter.

6.     Reporter (Wartawan)

Reporter atau wartawan adalah seseorang yang bertugas mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita.Reporter memang berada pada posisi terakhir, namun reporter merupakan ujung tombak redaksi.

 

D.  Penyuntingan Bentuk, Isi, dan Bahasa Redaksi

1.     Pengertian

Kata menyunting berarti (1) menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat); mengedit, yaitu pekerjaan menyunting naskah yang betul-betul menjadi naskah yang siap untuk dicetak memerlukan keterampilan khusus; (2) merencanakan dan mengarahkan penerbitan (surat kabar, majalah); (3) menyusun atau merakit (film, pita rekaman) dengan cara memotong-motong dan memasang kembali.

Kata penyunting berarti proses, cara, perbuatan menyunting atau sunting-menyunting. (Sunting-menyunting berarti perbuatan atau pekerjaan menyunting). Penyuntingan merupakan proses membaca, mencermati, memperbaiki naskah yang telah dikirim seorang penulis naskah sehingga naskah tersebut siap untuk dimuat atau diterbitkan oleh sebuah penerbitan. Pada media noncetak, penyuntingan merupakan proses membaca, mencermati, memperbaiki naskah yang telah dikirim seorang penulis naskah sehingga


naskah tersebut siap untuk disiarkan dan ditayangkan oleh media audio dan visual.[11]

2.     Tujuan

Adapun tujuan penyuntingan, baik untuk media cetak maupun noncetak adalah berikut ini:

a.      Membuat naskah bersih dari kesalahan kebahasaan dan isi materi dengan persetujuan penulis naskah.

b.     Membuat naskah yang akan dimuat, diterbitkan atau disiarkan dan ditayangkan lebih mudah dan enak dibaca sehingga memudahkan pembaca (pendengar untuk siaran radio dan penonton untuk tayangan televisi) menangkap isi tulisan, siaran atau tayangan.

c.      Menjadi jembatan (mewakili penerbit atau penyelenggara program siaran) yang dapat menghubungkan ide dan gagasan penulis dengan pembaca, pendengar, dan penonton.

d.     Dalam salah satu butir kode etik penyuntingan, tujuan penyuntingan ditulis adalah “tujuan utama pekerjaan seorang penyunting naskah adalah mengolah naskah hingga layak terbit sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan (yang digariskan) dan dipersyaratkan oleh penerbit” jika dalam media noncetak adalah mengolah naskah hingga layak siar dan tayang, terutama untuk siaran atau tayangan tertentu.[12]

 

 


BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

          Keredaksian adalah sekelompok jajaran yang bekerja sama dengan proses rapat redaksi untuk memutuskan peristiwa dan berita apa yang layak diterbitkan atau diangkat, dan mana berita atau peristiwa yang tidak layak atau ditangguhkan untuk diterbitkan atau tidak. Keredaksian merupakan bagian dari redaksi yang mengurus pencarian dan pelaporan berita.

          Sebuah berita yang dihasilkan setidaknya ada delapan tahapan yang dilaksanakan oleh redaksi yaitu rapat redaksi, reportase dan penulisan berita, editing dan koreksi, lay out, pencetakan, posting atau penyiaran, evaluasi, sirkulasi, dan yang terakhir adalah feedback.

          Dalam redaksi strukturnya antara lain adalah pimpinan redaksi, sekretaris redaksi, redaktur pelaksana, redaktur, wartawan dan koresponden.

 

B.   Kritik dan Saran

Demikian makalah ini kami buat, kami sadar bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan dan banyak kesalahan baik dalam penulisan maupun pembahasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun guna memperbaiki makalah ini.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

Anonim. 2014. Keredaksian dan Organisasi Pers. Diakses dari https://dawatmenulis.blogspot.com/2014/02/keredaksian-dan-organisasi-pers.html. Pada tanggal 10/09/2020. jam 00.11 WIB

http://dawatmenulis.blogspot.com/2014/02/keredaksian-dan-organisasi-pers.html diakses pada tanggal 9 September 2020 pukul 23.07 WIB

Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik : Teori dan Praktik.

Maskun Iskandar. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka, 1990

Repository.uin-suska.ac.id diakses 9 September jam 22.00 WIB

Totok Djuroto. Manajemen Penerbitan Pers Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000

Krisyani Laksono, Jack Parmin. Modul 1 Hakikat dan Ruang Lingkup Penyunting.

Zaenuddin HM. The Journalist: Bacaan Wajib Wartawan, Redaktur, Editor dan Mahasiswa Jurnalistik Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011


HALAMAN BIOGRAFI PENYUSUN

 

1.     Devi Rimadhanti

Perkenalkan nama saya Devi Rimadhanti. Saya lahir di Banyumas pada tanggal 29 Desember 1998. Saat ini saya sedang menempuh kuliah S1 di UIN Walisongo Semarang jurusan Pendidikan Matematika semester 7. Alamat rumah saya adalah Rt 03 Rw 01 Kelurahan Grendeng Kecamatan Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah dan sekarang berdomisili di Jalan Tanjungsari Ngaliyan, Kota Semarang.

2.     Lilis Sukma Ana

Perkenalkan nama saya Lilis Sukma Ana. Saya lahir di Brebes pada tanggal 19 Februari 2020. Saat ini saya sedang menempuh kuliah S1 di UIN Walisongo Semarang jurusan Pendidikan Matematika semester 7. Alamat rumah saya adalah Padasugi Brebes dan sekarang berdomisili di Jalan Segaran 7 Ngaliyan, Kota Semarang.

3.     Maulia Udzma

Saya Maulia Udzma, anak ke -2 dari tiga bersaudara yang dilahirkan 20 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 11 Agustus 2000 di Tegal, Jawa Tengah, anak dari pasangan M. Ali Ma'sum dan Laily Fauziyah. Saya punya banyak nama panggilan. Kalau di keluarga biasa dipanggil enok (sapaan anak perempuan dalam bahasa jawa). Jadi, tetangga saya pun tidak tau nama lengkap saya. Bahkan pernah waktu saya punya paketan belanja online saya bikin kurirnya muter-muter. Kalau dilingkungan teman-teman sekolah ada yang panggil lia, mau, maul, udzma. Apalagi kalau absen guru pasti salah menyebut nama saya. Ada yang panggil Maulida, Maulina, Maula.

Saat ini saya sedang menempuh kuliah S1 di UIN Walisongo Semarang jurusan Pendidikan Matematika semester 5. Alamat rumah saya adalah Rt 03 Rw 05 Kelurahan Jatimulya Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.

 

4.     Azza Nur Sofia

Perkenalkan nama saya Azza Nur Sofia biasa dipanggil Azza, Seorang anak Sulung dari pasangan Bapak Muchlasin dan Ibu Sumaryati. Saya Lahir di Semarang pada tanggal 22 Juni 2000. Saya mempunyai dua orang adik yaitu Milla Milkhatun dan Ibadul Ghoni. Sekarang saya merupakan salah satu mahasiswa di Universitas Islam Negeri Walisongo semester 5. Sebelumnya saya merupakan lulusan dari SDN Cangkiran 02, kemudian MTs Al Maarif Boja dan MA Futuhiyyah 2 Mranggen.



[1] Wikipedia. Ensiklopedia Bebas. Diakses pada tanggal 9/09/2020. jam 23.44 WIB

[2] Maskun Iskandar.Ensiklopedia Nasional Indonesia (Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka, 1990). hlm.125

[3] Zaenuddin HM. The Journalist: Bacaan Wajib Wartawan, Redaktur, Editor dan Mahasiswa Jurnalistik Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011 h. 71

[5] repository.uin-suska.ac.id diakses 9 September jam 22.00 WIB

[6] Totok Djuroto. Manajemen Penerbitan, hlm 20-96

[7] repository.uin-suska.ac.id diakses 9 September jam 22.00 WIB

[8]Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. Jurnalistik : Teori dan Praktik. hlm 18

[9]Totok Djuroto. Manajemen Penerbitan Pers Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000 h. 18

[10]http://dawatmenulis.blogspot.com/2014/02/keredaksian-dan-organisasi-pers.htmldiakses pada tanggal 9 September 2020 pukul 23.07 WIB

 

[11]KrisyaniLaksono, Jack Parmin. Modul 1 Hakikat dan Ruang LingkupPenyunting,hlm 1.4 – 1.5

[12]KrisyaniLaksono, Jack Parmin. Modul 1 Hakikat dan Ruang LingkupPenyunting,hlm 1.5

Komentar